DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENREKANG PUSKESMAS SUMBANG
Jl.Poros Sudu – Curio, Kec. Curio, Enrekang 91755
KERANGKA ACUAN KERJA POLI GIGI PUSKESMAS SUMBANG A. Pendahuluan GBHN 1993 menekankan bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan Kualiatas Sumber Daya Manusia. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 disebutkan penyelenggaraan kesehatan sekolah dimaksudkan untuk
meningkatkan
kemampuan
hidup
sehat
bagi
peserta
didik
untuk
memungkinkan daya manusia yang lebih berkualitas. Undang-undang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 yang mengatakan untuk
mewujudkan
derajat
kesehatan
yang
optimal
bagi
masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. (Depkes, 2000). Berbicara masalah kesehatan gigi, tingkat kebersihan mulut mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan kesehatan gigi dan jaringan periodontal, sehingga peranan kebersihan gigi dan mulut dalam upaya peningkatan derajat kesehatan yang optimal sangat perluh diperhatikan, sebab penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit dengan prevalensi terbesar dari masalah-masalah kesehatan nasional. Saat ini untuk menjaga kebersihan mulut adalah dengan menyikat gigi yang baik dan benar (H.Tan 1993). Pendidikan kesehatan gigi merupakan metode untuk memotivasi pasien agar ihkan mulut mereka dengan efektif. Pendekatan ini sebaiknya tidak
dianggap sebagai instruksi dokter tetapi lebih merupakan dorongan atau ajakan agar pasien sadar akan pentingnya kebersihan mulut (Donna,2009).
B. Latar Belakang Menurut Hafizurrahman ( 2004 ), kepuasan pasien dari pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu meliputi : 1. Sarana Fisik Pasien akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai pelayanan, seperti menilai gedung, peralatan, kebersihan. kerapian. 2. Kehandalan Dimensi yang mengukur kehandalan pelayanan yang diberikan kepada pasien. Pertama, kemampuan dalam memberikan pelayanan seperti yang dijanjikan. Kedua, seberapa jauh dan mampu memberikan pelayanan yang akurat. 3. Ketanggapan Dimensi ketanggapan merupakan dimensi yang paling dinamik. Harapan pasien akan kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu. 4. Jaminan / keyakinan Dimensi jaminan atau keyakinan merupakan dimensi yang berhubungan dengan kemampuan pelayanan dan prilaku dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan pada pasiennya. Keramahan atu kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinik, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan kebersediannya untuk kembali kefasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya. 5. Kepedulian
Perlakuan yang bersifat pribadi pada pengguna jasa layanan, seperti kemampuan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasien atau pengguna jasa layanan.
Faktor utama yang mempengaruhi prilaku pengguna jasa pelayanan kesehatan adalah faktor budaya yang terdiri atas budaya khusus, kelas social, kelompok social, serta keluarga. Faktor kedua adalah faktor psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. ( Hafizurrahman, 2004 ).
Dalam memberikan pelayanan diperlukan tenaga kesehatan. Adapun tenaga kesehatan gigi dan mulut yang terdapat disuatu tim kesehatan yaitu dokter gigi dan perawat gigi, dimana masing-masing mempunyai peran dan fungsi yang berbeda. Didalam tim kesehatan gigi dan mulut, dokter gigi bertindak sebagai pemimpin. Dokter gigi adalah tenaga kesehatan akademik professional sesuai dengan pendidikannya. Perawat gigi sesuai dengan pengetahuannya dan kemampuan profesionalnya berfungsi memberikan pelayanan asuhan kesehatan (perawatan) gigi dan mulut kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Tindakan yang dilakukan oleh tenaga perawat gigi adalah dalam bentuk upaya promotif dan preventif serta membantu upaya kuratif dan rehabilitative. Didalam tim kesehatan gigi, tenaga ini bertindak sebagai mitra dokter gigi. Sedangkan didalam tim keperawatan gigi, tenaga ini dapat berperan sebagai pemimpin tim. ( Syahlan, 1999 ).
Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan perundang-undangan No. 32 Tahun 1996 tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisian medis. Jika diperhatikan, peraturan ini kurang rinci menyebutkan tenaga kesehatan yang ada. Seperti tenaga perawat gigi tidak jelas letaknya apakah pada kelompok tenaga keperawatan atau kelompok tenaga keterapian fisik. Disamping
itu, peraturan ini tidak cukup prediktif untuk menampung tenaga kesehatan baru yang akan berkembang dimasa depan seperti ahli asuransi kesehatan, ahli perencanaan kesehatan, serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja.( Wiku Sasmito, 2007 )
C. Tujuan penulisan 1.
Tujuan Umum Untuk memberikan pelayanan yang optimal pada pasien yang berkunjung di poli gigi puskesmas Sumbang
2.
Tujuan Khusus Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat ( karies dan penyakit periodontal ) dengan upaya perlindungan khusus tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan terutama pada kelompok yang renan terhadap karies.
D. Kegiatan pokok
Kegiatan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas pada dasarnya dibagi tiga kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Promotif Kegiatan promotif adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pelihara diri masyarakat dibidang kesehatn gigi dalam rangka tercapainya perilaku hidup sehat, misalnya dengan jalan memberikan penyuluhan kesehatan gigi. 2. Kegiatan Preventif Kegiatan preventif yaitu suatu usaha kegiatan untuk memberikan perlindungan khusus untuk memperkuat gigi dan jaringan penyangga.
Misalnya : -
Menyikat Gigi Pembersihan karang gigi
3. Kegiatan Kuratif Kegiatan kuratif adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk dapat
menyembuhkan orang sakit. Misalnya : -
Penambalan Pencabutan
E. F. Cara melaksanakan Kegiatan 1. Petugas poli gigi memanggil pasien sesuai dengan urutan antrian pasien 2. Mempersilahkan pasien untuk duduk pada dental unit 3. Petugas melakukan Anamnesa pada pasien untuk mengetahui keluhan dan penyakit gigi pasien 4. Menentukan tindakan sesuai indikasi yang telah di tentukan 5. Memberi tindakan sesuai indikasi yang telah di tentukan 6. Jika diperlukan untuk pencegahan infeksi diberikan antibiotic dan analgesic 7. Setelah itu pasien di persilahkan untuk pulang. G. Sasaran Semua pengunjung yang datang berobat di poli gigi. H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan 1.
Penanggungjawab ruangan poli gigi melakukan monitoring kegiatan, melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut.
2.
Hasil kegiatan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas Sumbang dan disampaikan pada rapat bulanan Puskesmas yang dilakukan 3 bulan sekali.
I.
Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan 1. Semua hasil kegiatan didokumentasikan oleh penanggungjawab ruangan poli gigi 2. Hasil kegiatan dilaporkan ke DKK. 3. Hasil evaluasi kegiatan ditindak lanjuti dan disampaikan pada rapat bulanan.
Kepala Puskesmas Sumbang
M.SAINAL SKM NIP. 19651231 198903 1 163